Syamsu Yusuf Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja Pdf

Syamsu Yusuf Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja Pdf 3,4/5 4536 votes

Segala sesuatu yang membawa baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik dan berguna bagi anak sendiri maupun baik dan berguna bagi bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat negative ini tidak terhitung banyaknya di dalam.

Keywords:BMI, Age of Menarche, Teenagers, BMI, Age of Menarche, Teenagers

Abstract

Introduction: Early puberty in young women is marked by the arrival of the first menstruation called menarche. This can occur at the age of 9-13 years. From a preliminary survey at Walisongo Gempol Pasuruan Middle School, data from 10 female teenage respondents were found, 40% of girls experienced menarche at the age of> 13 years. The decrease in age in getting menarche is largely influenced by nutritional status that can be measured using the Body Mass Index. The purpose of this study was to determine the relationship between Body Mass Index and age of menarche in young women in Walisongo Gempol Pasuruan Middle School. Method: The research method used was cross sectional with a population of 8th and 9th grade research population totaling 232 students. Sampling was done by systematic random sampling and a sample of 45 students was obtained. Then the frequency table is made, cross tabulated and analyzed with the Spearman Rank Test. Results: The results showed that most of the girls had a BMI <18.5, namely 25 people (55.56%). Of the young women who had a BMI <18.5 who got menarche at age <13 years as many as 4 people (16.67%) and who got menarche at age> 13 as many as 21 people (84.0%). From the Spearman Rank Test results found that p (0.00) <α (0.05) then H0 is rejected, which means there is a relationship between BMI and age of menarche. Discussion: there is a relationship between BMI <18.5 with the age of menarche in young women. The higher the BMI value, the lower the age of menarche. So that treatment is needed to improve the health of adolescent girls, regarding monitoring nutritional status and education about adolescent health.

References

Syamsu yusuf psikologi perkembangan anak dan remaja pdf 2
Budijanto, Didik. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya : Unit Penelitian & Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan.Damayanti, AD. 2008. Cara Pintar Mengatasi Kegemukan Anak. Yogyakarta : Curva Aksara.Halim, Felicia. 2008. Mengenal Pubertas Dini pada Anak, (http://www.balipost.co.id), 16 Juni 2017.Hetik. 2004. Asupan Nutrisi & Usia Menarche, (http://www.digilib.umm.ac.id), 16 Maret 2017.Hidayat, AA. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknisi Ananlisis Data. Jakarta : Salemba Medika.http://www.klikdokter.com/illness/detail/125.Hurlock, EB. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: EGC.Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak & Remaja. Jakarta : CV Sagung Seto.Nike. 2008. Menarche pada Remaja Putri, (http://www.sustercantik. blogspot.com/2008 02 01 archive.html), 16 Maret 2017.Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Metodologi Riset Perawatan. Jakarta : CV. Pioner Jaya.Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.Sayogo, Savitri. 2006. Gizi Remaja Putri. Jakarta : FKUI.Setyowati, FW. 2008. Indeks Massa Tubuh dengan Usia Menarche, (http://www.fkm.unej.ac.id), 16 Maret 2017.Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Agung Setyo.Supariasa, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.Yulaikhah, Lily. 2006. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.Yulanto. 2001. Perbedaan Usia Menarche dan Siklus Menstruasi berdasarkan Status Gizi, (http://www.fkm.undip.ac.id), 16 Maret 2017.Yusuf, S. 2000. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
2020-02-04
Wilujeng, R. (2020). BODY MASS INDEX &lt;18.5 WITH MENARCHE AGE IN PRINCESS ADOLESCENTS (11-15 YEARS). Midwifery Journal of Akbid Griya Husada Surabaya, 6(2), 90-96. Retrieved from http://griyahusada.id/journal/index.php/midwifery/article/view/92
Articles


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja, yang mana dapat dikatakan suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembangan psikologi remaja, anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya.Lebih lanjut tentang psikologi remaja simak disini.

Perkembangan Psikologi Remaja

1. Siapa Remaja itu?

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Baca selengkapnya di Batasan Usia Remaja

2. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja

a. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja

Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :

1) Ciri-ciri Seks Primer

Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung. Psikologi remaja

Syamsu yusuf psikologi perkembangan anak dan remaja pdf 2017

2) Ciri-ciri Seks Sekunder

Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.

b. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja

Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut

a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak

b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah

c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak

d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis

e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja

f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi

g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)

c. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja

Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja

1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya

2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang

Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :

1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya

2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak

d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja

Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). psikologi remaja

e. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja

Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.

Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformityDownload windows 7 home premium oa acer computers 2017. yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

f. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja

Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :

1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula

2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru

3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya

4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis

5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri

Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:

1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya

2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan

3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya

4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

g. Perkembangan Kesadaran Beragama

Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.

Demikian perkebangan psikologi remaja, mudah-mudahanan dapat bermanfaat.

Kata kunci artikel:

Contents

  • 0.1 2. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja
Syamsu Yusuf Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja Pdf
© 2020